Friday, 14 December 2018

Pesona Banyuwangi

destinasi wisata banyuwangi


https://www.idntimes.com/travel/destination/ayu-anggraeni/tempat-wisata-banyuwangi-favorit

SC

Kursus Komputer Online

https://www.facebook.com/pg/UKMSCKramat/posts/

PLJ KAMPUS KRAMAT

Politeknik LP3I Jakarta Kampus Kramat

LP3I My Campus

Tentang LP3I

https://www.lp3i.ac.id

About Me

Hallo Guys!



Namaku Nanda Friska Pradana Kelahiran tahun 1999 aku tinggal di Jakarta, aku anak pertama dari dua bersaudara, aku orang Jawa Timur, tapi orang selalu bertanya padaku apakah aku keturunan arab? aku tidak ada keturunan arab sama sekali ya.

Management Perkantoran


Pengertian Manajemen Perkantoran


Manajemen perkantoran adalah suatu kegiatan pengelolaan data dan informasi yang dilakukan secara teratus, sistematik dan terus menerus, mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan  mencapai keberhasilan tugas organisasi yang bersangkutan. Pekerjaan kantor atau tata usaha, sering disebut dengan istilah office work atau clericalwork.
Kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha atau pekerjaan tulis menulis.
Manajemen perkantoran adalah pengarahan menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas ketatausahaan dari sebuah kantor untuk mencapai tujuan dengan cara yang sehemat-hematnya ( seefisien mungkin) Yang harus diadakan penataan agar pekerjaan tersebut berjalan dengan baik. Penataan atau pengelolaan terhadap pekerjaan kantor itu disebut manajemen perkantoran. (Office Management).
Manajemen perkantoran dapat dikatakan sebagai kekuatan yang tidak terlihat (tidak terwujud) yang merencanakan, mengorganisasi dan mengkoordinasikan manusia, uang, metode, material, mesin-mesin, dan pasar (GM) dalam pekerjaan kantor serta mengarahkan dan megawasinya sesuai dengan tujuan pembinaan, serta tujuan organisasi tercapai.
The Liang Gie (1995:2-4) mengutip beberapa perumusan pengertian manajemen perkantoran dari para ahli, antara lain sebagai berikut:
Arthur Grager “Office management is the function of administering the commonication and record service of an organization” (Manajemen Perkantoran adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komonikasi dan pelayanan waktu dan suatu organisasi)
William Leffingwell & Edwin Robinson “Office management as e function, is the branch of the art and science of management which is concerned with the effecient performance of office work, whenever and wherever that work is to be done” (Manajemen perkantoran sebagai sesuatu fungsi adalah cabang dari seni dan ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran itu harus dilakukan).
Hal Nourse “It seems to me that office management in the broather sense might embrance, not only the generally accepted service function, but also the arise og functional control administrative direction of most clerical and paperwork”. (manajemen perkantoran dalam arti lebih luas dapat mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang telah diterima pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang mengenai kontrol fungsional dan pengarahan administratif terhadap kebanyakan pekerjaan kertas dan tulis).
George Terry “Office management can be defined as the planning can defined as the planning, controlling, and organizing of office work, and actuating those performing is so as to achieve the predetermined objective it deals with the life cycle of bussiness information, and retention, if of permanent value, of destuction if absolute. (Manajemen perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta menggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaannya melalui pemeliharaan, penyebaran dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya kalu usang).

Make Up untuk Sekretaris


Make -Up

Make-Up bukan hanya rias wajah, melainkan mencankup perawatan kulit muka agar bersih dan berseri-seri. Penggunaan bahan make up yang ocok merupakan perawatan dasar wajah anda. Biasakan dengan satu jenis merk make-up sehingga wajah anda tidak rusak, karena kulit anda harus terus menerus menyesuaikan diri dengan produk make up yang baru. Merias wajah harus dilakukan sewajar mungkin (natural) sesuai dengan jabatan dan ciri pembwaan anda. Jangan berdandan terlalu menor, namun jangan juga melupakan riasan sehingga wajah terlihat sangat pucat. Sekretaris wajib mengetahui cara merawat dan menata rias wajah secara tepat dan benar.

Pakaian

Walaupun mode pakaian berubah-ubah, hendaklah pakaian yang anda gunakan cocok untuk kantor tempat anda bekerja dan pekerjan yang anda jalankan. Salah satu tuntutan profesi sekretaris untuk selalu bekerja cepat, lebih baik diantisipasi dengan pakaian yang praktis dan sedikit sportif. Pilihlah pakaian yang pantas dan membuat diri anda percaya diri, tentu saja menarik, yang cocok dengan bentuk dan tinggi tubuh, sera warna kulit. 
Pakaian tidak harus selalu dari produk-produk yang ternama, akan tetapi hendaknya terlihat berkualitas. Yang penting, sekretaris perlu memperhatikan penagturan perpanduan warna, mempunyai cita rasa (taste) yang baik agar dengan pakaian tersebut anda dapat mengubah penampilan menjadi lebih baik.
Atur dan rencanakan lemari pakaian anda sedemikian rupa sehingga tidak membeli pakaian yang cepat lusuh, cepat out of fashion(ketinggalan zaman), membosankan, sulit dikombinasikan atau tidak kurang cocok dengan banyak situasi. Belilah pakaian yang mudah dikombinasikan, sehingga dengan jumlah terbatas anda akan memiliki variasi pakaian cukup banyak. Bahan baju kantor tidak banyak berubah dari waktu ke waktu (konservatif).
Untuk pakaian setiap harinya, buatlah perencanaan paling tidak malam hari, apa yang harus di pakai keesokan harinya. Hal ini jug mencegah keterburu-buruan, bila pagi hari terlambat bangun. Perencanaan yang baik mencankup pemilihan baju dan kombinasi yang sesuai dengan tugas besok, warna, asesori, pengcekan bagian-bagian baju (kancing, robek, jahitan lepas) dan yang lebih penting, apakah pakain tersebut sudah tersedia bersih dan disetrika. Hindari pakaian yang terlalu tipis atau bahan lainnya yang biasa dipergunakan untuk baju pesta, seperti beludru.

Tas

Sekretaris yang mengikuti mode akan memperhatikan apakah tas yang akan dipakai keesokan harinya sesuai dengan pakaian yang akan di pakai. Sebaiknya sekretaris memiliki lebih dari satu tas dalam aneka warna, besar dan kecil untuk aneka kesempatan, bila tidak, tas hitam merupakan pilihan tepat untuk seluruh koleksi pakaian anda. Seperti halnya model pakaian, ilihlah model tas yang konservatif, tidak terlalu banyak pernik sehingga cocok dikombinasikan dengan pakaian anda. 

Sepatu

Lebih abik tidak memakai sepatu sandal atau sepatu yang tidak berhak. Sepatu yang bertumit tinggi lebih sedap di pandang dan membuat figur tubuh anda lebih tegap sewaktu berjalan. Perencanaan pemakaian sepatu juga perlu dilakukan. Apakah sepatu yang akan dipakai masih dalam keadaan baik, solnya, atau kulitnya. Apakah telah disemir dan telah sesuai warnanya dengan pakaian yang akan dipakai.

Perhiasan

Jangan memakai semua perhiasan yang anda miliki, secukupnya saja, yang wajar dan tidak perlu berharga mahal. Selain jam tangan, anting, atau giwang merupakan perhiasan yang sudah selayaknya anda miliki. 

Parfum

Dalam kehidupan kantor, parfum memegang peranan yang lebih dominan dari pada asesori/perhiasan. Pilihlah parfum yang cocok dengan kepribadian anda dan tentu saja yang aromanya tidak terlalu menyengat. Demikian berkulirnya waktu, anda akan mampu membeli parfum dari merek-merek terkenal.
3. Beri perhatian pada sikap tubuh anda
Sikap tubuh juga bisa mencerminkan kepribadian. Perhatikan sikap tubuh anda dengan sungguh-sungguh sebab anda dinilai dari penampilan tersebut.


Filing Dunia Sekretaris

Penjelasan Filling System di Sekretaris

Filing system adalah suatu rangkaian kerja teratur berupa pedoman penyimpanan arsip sehingga ketika diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat.
Kearsipan adalah semua kegiatan pengaturan arsip yang terdiri dari :
1. Penyimpanan (filling)
2. Pencarian (finding)
3. Keselamatan arsip (pengamanan, pemeliharaan, dan perawatan)
4. Penyusutan arsip (pemindahan,pemusnahan,penyerahan)

CIRI-CIRI FILLING SISTEM YANG BAIK

  • Tidak memakan tempat : letaknya dibuat seefektif dan seefisien mungkin
  • Sederhana dan praktis : mudah dilaksanakan dan tidak berbelit-belit
  • Mudah dicapai : penyimpanan mudah diambil dan digapai
  • Ekonomis : menghemat pengeluaran, biaya,perlengkapan,tenaga & cara pengeluarannya
  • Cocok dan tepat guna : disesuaikan dengan tujuan dan kepentingan
  • Fleksibel : mudah dikembangkan bila ada perluasan kerja dan mudah dilaksanakan
  • Klasifikasi khusus
  • Aman : bebas dari kerusakan karena penyimpanan

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PENYIMPANAN FILLING SEKRETARIS

Ø  Filling cabinet

Lemari untuk menyimpan arsip ini bisa berupa :
– Lateral  filling cabinet : yaitu berpintu dan berpapan alas untuk menyimpan arsip
– Drawer filling cabinet : yaitu yang berlaci-laci yang ditarik keluar-masuk

Ø  Guide

Sekat petunjuk dari karton atau kertas tebal dengan ukuran tertentu untuk memuat kode pada tab-nya, dan berfungsi juga sebagai pembatas kelompok dan juga sebagai petunjuk folder yang ada dibelakangnya.
– Guide besar berukuran 36×25 cm. guide ini biasanya dipergunakan dalam penyimpanan surat-surat dalam folder folio
– Guide kecil berukuran 16×11 cm. guide ini dipakai untuk menyimpan kartu yang berukuran 15×10 cm, seperti kartu indeks, kartu kendali, lembar pengantar.

Ø  Folder

Map karton atau plastik yang dipergunakan untuk menyimpan warkat, ditempatkan dibelakang guide. Ada empat macam folder, yaitu :
1. Brief order, map besar dengan karton tebal didalamnya terdapat penjepit arsip.
2. Stofmap, yaitu berkas lipatan berdaun yang terbuat dari kertas atau
3. Snelhecker, yaitu map kertas tebal atau plastik yang didalamnya terdapat alat penjepit
4. Hangging map, yaitu map tanpa jepitan yang digantung pada gawang filing cabinet.

Ø  Rak sortir

Berguna  untuk memisah-misahkan surat/warkat yang diterima, diproses dikirimkan atau disimpan ke dalam folder masing-masing.

Ø  Kartu indeks

Kartu  yang berukuran 15×10 cm yangmemuat data tentang warkat yang akan disimpan, digunakan sebagai alat bantu untuk memudahkan penemuan kembali arsip

Ø  Laci kartu indeks

Laci tempat menyimpan kartu indeks sesuai dengan urutan abjad.

MACAM-MACAM FILLING SYSTEM DI SEKRETARIS

SISTEM ABJAD

Sistem penyimpanan atau penataan berkas/arsip berdasarkan abjad,
disusun mulai huruf A sampai dengan Z. Dalam penyusunannya, surat-surat disusun berdasarkan huruf pertama dari nama orang atau organisasi, instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan yang sudah di indeks

SISTEM MASALAH

Sistem penyimpanan atau penataan berkas/arsip berdasarkanpokok permasalahan dalam surat atau dokumen yang berkaitan.

SISTEM WILAYAH

Sistem penyimpanan atau penataan berkas/arsip berdasarkan letak wilayah dengan berpedoman kepada daerah/kota/negara atau alamat surat

SISTEM TANGGAL

Sistem penyimpanan atau penataan berkas/arsip berdasarkan urutan waktui/kronologis dari tanggal, bulan, dan tahun  penerimaan/pencatatan surat/dokumen sesuai tugas sekretaris.

SISTEM NOMOR

Sistem penyimpanan atau penataan berkas/arsip berdasarkan nomor, yang dibagi menjadi dua macam, yaitu :
–  Filling Sistem Nomor Dewey
–  Filling Sistem Nomor Terminal Digit

Table Manner For Sekretaris


Tata Cara dalam Etika Makan (Table Manner)

Etika makan atau Table Manners adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan.
Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar. Meskipun sebebarnya Etika tersebut telah ada jauh sebelum peradaban Eropa menyebar ke seluruh dunia.
Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu :
  • Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan
  • Berbicara dengan volume suara yang rendah
  • Tutupi mulut saat batuk atau bersin
  • Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi
  • Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan
  • Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan
  • Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk
  • Jangan bersendekap di meja makan
  • Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan
  • Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan
  • Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat anda benar benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
  • Jangan menimbulkan suara saat memakan sup
  • Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa anda telah selesai makan.
  • Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan
  • Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor
  • Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga
  • Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum
  • Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi
  • Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan
  • Tawarkan ke orang di sebelah anda saat anda akan menuangkan minuman ke gelas anda
  • Sisakan makanan sedikit bila anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan
  • Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan
  • Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki
  • Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
  • Jangan lupakan satu hal yang umum, jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali anda meminta bantuan

Penampilan Sekretaris

  1. Pengertian penampilan
Penampilan yaitu suatu proses untuk merubah diri menjadi lebih menarik untuk dipandang.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi penampilan diri yang prima dan terus terjaga. Beberapa factor tersebut adalah :
  1. Pembawaan lahir.
  2. Kesehatan fisik dan mental.
  3. Kebersihan Pribadi
  4. Latar belakang social ekonomi dan kebudayaan,
  5. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Sekretaris Dalam Penampilannya

Penampilan sekretaris untuk dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dan dapat menampilkan diri secara terampil dan menarik maka perlu memperhatikan hal-hal berikut ini :
  1. Tata cara berdandan
Cara berdandan seorang sekretaris tidak perlu menor dan glamour agar terlihat menarik. Berdandanlah secukupnya dan disesuaikan dengan waktu dan posisi dimana kita berada. Janganlah memakai aksesoris atau make-up yang berlebihan karena akan terlihat  norak dan akan menimbulkan kesan yang negatif bagi orang lain dan akan diaanggap orang yang tidak mengetahui tata krama berdandan
2. Tata Rambut
Tata rambut bagi sekretaris jangan sampai mengganggu saat dia bekerja, misalnya terlalu panjang, terurai tanpa diikat. Tidak sopan jika sekretaris harus menyisir dan membenahi rambut di ruangan kerja, terlebih lagi jika sedang ada tamu di ruangan tersebut.
3. Tata cara berpakaian
Berpenampilan baik dan menarik tidak dilihat dari pakaiannya yang bagus ataupun yang harganya mahal namun dilihat dari kesesuaian pakaiannya atau cara menyeimbangkannya dengan cara bersolek atau menggunakan aksesorisnya. Dan yang paling utama agar terlihat menarik dalam berpenampilan yaitu menggunakan pakaian yang bersih dan rapi. Pakaian yang sederhanapun apabila rapi, bersih dan sopan maka akan terlihat menarik.
4. Gaya atau perilaku
Selama sekretaris duduk ditempat kerjaannya, menerima tamu atau berbicara dengan tamu harus menjaga jangan sampai terlihat letih, lesu, kurang percaya diri atau memberi kesan bermalas malasan. Hindari gaya pose yang memberikan kesan sensual , demikian juga ketika berjalan seharusnya tidak menunduk atau sambil menggigit jari dan tersipu malu. Gaya ini biasanya dilakukan oleh sekretaris yang kurang percaya diri.

kesekretarisan


  1. Pengertian Sekretaris
sekretaris adalah sekretaris yang tugasnya membantu seorang eksekutif atau pimpinan. Apabila ditinjau secara etimologi, sekretaris berasal dari kata “secretum” yang berarti “rahasia”, atau seceretarius atau secretarium yang berarti seorang yang diberi kepercayaan memegang rahasia. Dalam Websters New World Dictionary of the American Language College, mengartikan sekretaris : “ Secretary is a person employed to keep records, take care correspondence and other writing task etc, for an organization or individual.”
Pada prinsipnya pengertian ini menunjukkan bahwa seorang sekretaris mempunyai tugas mengurus warkat, menyusun korespondensi dan pekerjaan tulis menulis lainnya untuk suatu organisasi atau seseorang. Selanjutnya menurut Drs. The Liang Gie, mengatakan bahwa sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya menyelenggarakan urusan surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat penting atau suatu organisasi . Pengertian umum kata sekretaris mempunyai arti sama dengan penulis (notulen), tetapi penulis di sini adalah pengertian pada seseorang yang mempunyai tugas sangat berkaitan dengan tulis-menulis atau catat-mencatat dari suatu kegiatan perkantoran atau perusahaan. Jadi, pekerjaan seorang sekretaris adalah membantu pimpinan agar pimpinan kantor atau perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.
 2. Peranan Sekretaris
Peranan Sekretaris Dalam praktek penyelenggaraan kantor di mana telah lazim bahwa pimpinan dari suatu perusahaan, instansi atau lembaga lainnya dibantu oleh seorang pegawai yang dibebani dengan tugas surat menyurat, filing dan pelayanan tamu maupun urusan-urusan rapat. Pegawai tersebut lazimnya dinamakan sekretaris, apabila ia menyelenggarakan surat menyurat yang bersifat pribadi atau rahasia dari pimpinannya. Pada mulanya sekretaris adalah seorang petugas yang diberi kepercayaan untuk menyimpan rahasia. Kemudian lalu berarti petugas yang menyelenggarakan surat menyurat bagi seorang pejabat pimpinan yang kadang-kadang meliputi pula surat-surat rahasia atau surat yang bersifat pribadi yang tidak pada tempatnya disiarkan sembarangan. Akhirnya tugas sekretaris itu diperluas dengan segi-segi tata usaha lainnya.
Kini seorang sekretaris pada pokoknya adalah asisten yang membantu dalam segala hal agar pimpinan dapat bersifat secara efektif dalam menunaikan tugas manajemennya. Tugas sekretaris tidak lagi dibatasi dalam bidang tata usaha saja, melainkan cenderung untuk terus menerus meluas. Dengan demikian selain sekretaris yang berperan semata-mata sebagai seorang pembantu, terdapatlah sekretaris yang mempunyai fungsi manajer. Karena kedudukannya sebagai manajer , maka sekretaris yang demikian itu lalu mempunyai pegawai-pegawai bawahan. Akhirnya pegawai-pegawai bawahan itu dengan segenap bidang kerjanya lalu dikembangkan menjadi sebuah satuan organisasi. Satuan organisasi ini sekarang lazimnya disebut sebagai sekretariat dan dikepalai oleh seorang sekretaris yang berfungsi sebagai manajer itu.
Jadi sekretaris yang bertindak sebagai seorang manajer pada umumnya memimpin satuan organisasi yang disebut sekretariat (dalam lingkungan organisasi yang besar disebut juga Sekretaris Jenderal).
 3. Tugas Sekretaris
Tugas sekretaris dalam arti sempit adalah sebagai orang yang dipercaya oleh pimpinan untuk menyimpan rahasia. Sedangkan tugas sekretaris dalam arti luas adalah pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat membantu manajer atau pimpinan untuk menjalankan roda organisasi, lembaga, maupun kantor.
Secara umum tugas-tugas sekretaris adalah meliputi hal-hal sebagai berikut
  1. Menerima dikte dari pimpinan.
  2. Melaksanakan korespondensi (menerima dan mengirim surat, termasuk telepon dan telegram bagi sekretaris pribadi).
  3. Menyimpan arsip-arsip yang dinilai penting.
  4. Menerima tamu-tamu pimpinan.
  5. Membuat jadwal pertemuan dan perjanjian dengan teman relasi maupun kegiatan lainnya.
  6. Menyiapkan bahan-bahan keterangan kepada pimpinan sesuai dengan kebutuhan pimpinan dalam rapat maupun kegiatan lainnya.
  7. Bertindak sebagai perantara antara pimpinan dan bawahan.
  8. Mengatur rapat-rapat dan seminar pimpinan dengan bawahan maupun pihak eksternal perusahaan.
  9. Menemani pimpinan dalam pertemuan penting.
  10. Menyusun pidato-pidato untuk pimpinan.